Jumat, 26 Juni 2015

CORPORATE STRATEGY ANALYSIS PADA PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) TBK.



BAB I PENDAHULUAN
1.1              Latar Belakang
Dewasa ini perekonomian Indonesia kembali bangkit setelah terhantam krisis ekonomi dan penurunan nilai rupiah. Perbaikan dan Perkembangan oleh banyak industri setelah belajar dari krisis ekonomi yang banyak membuat tidak sedikit perusahaan-perusahaan besar yang tumbang. Disamping itu hal ini dipacu dengan semakin dekatnya era perdagangan bebas yang menciptakan semakin ketatnya persaingan karena adanya pertumbuhan industri-industri yang bebas untuk melebarkan sepak terjangnya.
            Hal ini juga tidak luput dari perhatian industri-industri komunikasi yang berada di Indonesia. Perkembangan dari Industri komunikasi dibuktikan dengan adanya perhatian dan pengamatan terhadap orang terhadap kemudahan dalam berkomunikasi dan informasi yang serba cepat dan praktis sesuai dengan tuntutan jaman dan kondisi saat  ini. Perkembangan teersebut membawa industri komunikasi pada sebuah inovasi pada komunikasi yang cepat dan bisa dilakukan dimana saja. Pertumbuhan alat komunikasi seperti telepon dan handphone mendorong tumbuhnya penyedia layanan jasa komunikasi yang pesat yang pada akhirnya menimbulkan persaingan antara penyedia layanan jasa komunikasi.
            Walaupun merupakan jasa pelayanan yang terkemukan di Indonesia PT Telkom tetap harus menghadapi persaingan bisnis pelayanan jasa komunikasi yang ketat. Persaingan ketat yang di hadapi oleh PT Telkom adalah pelayanan jasa komunikasi yang lain yaitu seperti PT Indosat dan PT XL Axiata. Pemenuhan kebutuhan dan kepuasan konsumen menjadi prioritas utama dari industri jasa, tidak terkecuali PT Telkom yang pada akhirnya menumbuhkan pembelian kesinambungan.
Berdasarkan hal tersebut PT Telkom juga di tuntut mampu mewujudkan produk yang memenuhi kebutuhan konsumennya dengan semaksimal mungkin dibandingkan dengan pesaingnya. Seperti data yang kami dapatkan persaingan pelayanan jasa telekomunikasi di indonesai adalah banyaknya konsumen yang dimiliki setiap perusahaan serta perbedaan jumlah pelanggan yang tidak terlalu banyak.
            Dengan melakukan Strategi pemasaran yang baik adalah wujud rencana untuk memperoleh hasil yang optimal, strategi pemasaran ini mempunyai ruang lingkup yang luas dibidang pemasaran diantaranya adalah strategi dalam menghadapi pesaing, strategi harga, strategi produk, strategi pelayanan dan sebagainya.
            Perusahaan perlu mengenali kekuatan dan kelemahan perusahaan dalam persaingan hal ini akan membantu dalam mengenali diri, serta memanfaatkan setiap peluang yang ada dan menghindari atau meminimalkan setiap ancaman yang ada. Dimana strategi pemasaran merupakan upaya mencari posisi pemasaran yang menguntungkan dalam suatu industri persaingan berlangsung.
 Pemasaran di suatu perusahaan, selain bertindak dinamis juga harus selalu menerapan prinsip-prinsip yang unggul dan perusahaan harus meninggalkan kebiasaan- kebiasaan lama yang sudah tidak berlaku serta terus menerus melakukan inovasi, karena konsumen lebih menginginkan produk yang berdasarkan kehendaknya.
             PT. Telekomunikasi Indonesia atau biasa di sebut Telkom saja merupakan sebuah Perusahaan penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap di Indonesia, Telkom mengklaim sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia dengan jumlah pelanggan telepon tetap sebanyak 15 juta dan pelanggan telepon seluler sebanyak 104 juta. Telkom merupakan salah satu BUMN yang sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Indonesia  dan dimiliki public dalam negeri maupun luar negeri.

Dengan demikian penulis memilih judul makalah sebagai berikut :
            “ Analisis Strategi Pemasaran Pada PT. Telekomunikasi Indonesia (TELKOM)”
1.2 Rumusan masalah
            Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka dapat disajikan rumusan masalah sebagai berikut :
1.    Bagaimana Visi dan Misi yang diterapkan PT Telkom sudah mencerminkan tujuannya dan dapat memotivasi atau tidak ?
2.    Bagaimana faktor internal dan eksternal dapat mempengaruhi perusahaan ?
3.    Bagaimana segmen, target serta posisi yang dipilih apakah sudah tepat ?
4.    Bagaimana pandangan masyarakat tentang produk  PT Telkom ?
1.3 Tujuan
1.    Untuk mengetahui, menjelaskan dan menganalisi bagaimana lingkungan bisnis pada PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk.
2.    Mengetahui, menjelaskan dan menganalisis bagaimana STP pada PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk.
3.    Mengetahui, menjelaskan dan menganalisis bagaimana bauran pemasaran pada PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk.

1.4 Kegunaan
1.    Bagi Penulis
Dilakukan dengan maksud untuk mengumpulkan data yang diperlukan sebagai salah satu syarat memenuhi mata kuliah Marketing Strategic. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang analisis laporan tahunan pada PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk.

2.    Bagi lembaga pendidikan
Kegunaan peninjauan bagi lembaga pendidikan adalah sebagai bahan untuk evaluasi mahasiswa, dapat digunakan sebagai bahan bacaan untuk melengkapi perpustakaan Universitas maupun Fakultas dan diharapkan berguna sebagai referensi dan bahan perbandingan bagi pembaca.

3.    Bagi perusahaan
Hasil ini diharapkan dapat menjadi suatu bahan masukan serta bahan pertimbangan yang berguna bagi perusahaan.

4.    Bagi pembaca
Sebagai referensi dan masukan untuk pembaca dalam melakukan penelitian sejenis dan hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan pembaca.
BAB II LANDASAN TEORI
2.1  Pengertian Manajemen
Manajemen merupakan suatu proses dimana suatu perusahaan atau organisasi dalam melakukan suatu usaha harus mempunyai prinsip prinsip manajemen dengan menguunakan semua sumber daya yang di miliki oleh perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan.

Menurut Hasibuan dalam bukunya manajemen (2003:1) : “Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya secar efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujun tertentu”.

Sedangkan menurut Manullangdalam bukunya Dasar-dasar Manajemen (2004:5) manajemen di definisikan sebagai berikut : “Manajemen adalah seni ilmu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang sudah di tetapkan”.

            Definisi tersebut dapat di simpulkan bahwa manajemen mempunyai tujuan yang sudah di tetapkan sebelumnya. Jadi tujuan ini merupakan sasaran yang hendak di capai melalui kegiatan yang telah di atur manajemen untuk pencapaian tujuan organisasi.

2.2 Pengertian Manajemen Strategi
Menurut Glueck William F – Jauch Lawrence R (2000:8)Manajemen strategik merupakan arus keputusan dan tindakan yang mengarah pada perkembangan suatu strategik atau strategik-strategik yang efektif untuk membantu mencapai sasaran perusahaan. Proses manajemen strategik ialah suatu cara dengan jalan bagaimana para perencana strategik untuk menentukan sasaran untuk membuat kesimpulan strategik.”
2.2.1 Tahap – tahap Manajemen Strategi
·         .Penetapan Misi dan Tujuan
Untuk menuju pencapaian suatu strategi yang tepat perlu adanya suatu proses secara bertahap. Proses manajemen strategi dibagi menjadi beberapa tahap, seperti yang dikemukakan oleh para ahli yaitu :
a)    menentukan misi tujuan dan nilai-nilai para penentu kebutuhan utama perusahaan
b)    Menganalisa lingkungan perusahaan yang berupa lingkungan eksternal untuk mendiagnosis peluang dan ancamanyang selanjutnya menganalisa dan mendiagnosis kekuatan dan kelemahan faktor-faktor internal perusahaan internal perusahaan
c)    Menentukan pilihan strategi setelah mempertimbangkan berbagai variasi strategi
d)    Implementasi strategi
e)    Evaluasi dan kontrol strategi perusahaan
Tujuan dari peroses ini adalah formulasi dan implementasi strategi yang bekerja kearah pencapaian misi jangka pedek perusahaan, Hal ini didasarkan pada keyakinan bahwa misi perusahaan dapat diwujudkan melalui penilaian terhadap kemampuan internal perusahaan serta lingkungan eksternalnya.

2.2.2 Analisis Lingkungan Perusahaan
Lingkungan bisnis adalah keseluruhan hal-hal atau keadaan ekstern badan usaha atau industri yang mempengaruhi kegiatan organisasi atau kekuatan atau institusi diluar organisasi bisnis yang dapat mempengaruhi kinerja bisnis.
Dewasa ini, terminologi “ lingkungan “ tidak hanya semata -mata merefleksikan lingkungan ekologi, tetapi juga konsep umum yang menjelaskan gambaran keseluruhan konsep terhadap kekuatan lingkungan eksternal. Hal tersebut dapat berdampak pada aktifitas organisasi dari segala aspek. Begitu halnya juga dengan istilah “bisnis” yang membentuk tipe organisasi, apakah berbentuk perusahaan berorientasi laba, badan pemerintah, atau pun lembaga nirlaba. Oleh karena itu, istilah “lingkungan bisnis” memiliki arti yang luas karena menunjukkan seluruh pengaruh eksternal terhadap organisasi

·         Analisis Lingkungan Eksternal
Unit bisnis harus mengamati kekuatan lingkungan makro yang utama dan faktor lingkungan mikro yang signifikan, yang mempengaruhi kemampuannya dalam menghasilkan laba. Unit bisnis harus menetapkan system intelijen pemasaran untuk menelusuri trend dan perkembangan penting serta semua peluang dan ancaman yang berhubungan dengannya.
·         Analisis Lingkungan Internal
Kemampuan menentukan peluang yang menarik dan kemampuan memanfaatkan peluang tersebut adalah dua hal yang berbeda. Setiap bisnis harus mengevaluasi kekuatan dan kelemahan internalnya.
            Jelas bahwa suatu bisnis tidak harus memperbaiki semua kelemahannya, atau sebaliknya menyombongkan semua kekuatanya. Pertanyaan besarnya adalah apakah perusahaan harus membatasi dirinya sendiri terhadap peluang-peluang dimana mereka memiliki kekuatan yang diperlukan atau mempertimbangkan peluang yang mengharuskan mereka menemukan mengembangkan kekuatan baru.
2.3 Pengertian Manajemen Pemasaran
          Pengertian manajemen pemasaran menurut kotler        (2007:9) Berpendapat bahwa :“Manajemen pemasaran adalah seni dan ilmu pasar sasaran dan menempatkan, menjaga dan menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan, menggambarkan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul”
          Menurut Assauri (2007:12) menyatakan bahwa : “Manajemen pemasaran merupakan kegiatan penghasilan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian program program yang di buat untuk membangun dan memelihara, keuntungan dari pertukaran melalui sasaran pasar guna mencaoai tujuan organisasi dalam jangka panjang”.
Berdasarkan definisi di atas menunjukan bahwa menejemen pemasaran adalah proses untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dari kegiatan pemasaran yang terdiri dari program analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian untuk menciptakan, membangun dan memperthankan pertukaran yang menguntungkan demi mencapai tujuan organisasi.

2.3.1 Strategi Pemasaran
Ada tiga elemen dalam strategi pemasaran yaitu segmentation, targeting dan positioning. Segmentasi pada dasarnya adalah suatu strategi untuk memahami struktur pasar. Sedangkan targeting adalah persoalan bagaimana memilih, menyeleksi dan menjangkau pasar. Setelah pasar sasaran dipilih, maka proses selanjutnya adalah melakukan positioning. Positioning pada dasarnya adalah suatu strategi untuk memasuki jendela otak konsumen. Positioning biasanya tidak menjadi masalah dan tidak dianggap penting selama barang-barang yang tersedia dalam suatu masyarakat tidak begitu banyak dan persaingan belum menjadi sesuatu yang penting. Positioning baru akan menjadi penting bilamana persaingan suda sangat sengit.
2.3.1.1Segmentasi
Kotler, mendefinisikan segmentasi pasar sebagai suatu proses untuk membagi pasar menjadi kelompok-kelompok konsumen yang lebih homogen, dimana tiap kelompok konsumen dapat dipilih sebagai target pasar untuk dicapai perusahaan dengan strategi bauran pemasarannya, sedangkan Murphy, mendefinisikan segmentasi pasar sebagai suatu proses membagi sekeluruhan pasar (lingkungan) yang heterogen menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil dan homogen dengan kebutuhan yang relatif serupa yang diharapkan dapat dipenuhi oleh suatu perusahaan dengan baik.

2.3.1.2 Target (Targeting)
Target (targeting) adalah memilih satu atau lebih segmen pasar untuk dimasuki atau cara perusahaan mengoptimalkan suatu pasar dan dalam penentuan target pasar perusahaan harus menggunakan konsep prioritas, variabilitas dan fleksibilitas. Konsep prioritas dipakai karena perusahaan tidak bisa melayani semua orang dalam satu pasar. Konsep variabilitas digunakan untuk menghadapi situasi persaingan yang sudah semakin meningkat, karena perusahaan tidak bisa memberikan pelayanan yang sama kepada semua orang yang usah diprioritaskan. Semakin sama akan semakin tidak optimal, dan perusahaan dapat optimal dalam melayani orang jika bisa memberikan lebih banyak variasi. Konsep feksibilitas ada hubungannya dengan variasi tadi karena semakin fleksibel, suatu perusahaan bisa memberikan variasi tangpa banyak keluar ongkos tambah.
2.3.1.3 Posisi (Positioning)
Pengertian positioning diberikan oleh beberapa ahli sebagai berikut :
Menurut Don E. Schwitz Positioning adalah bagaimana untuk meningkatkan sekaligus menempatkan produk yang kita buat terhadap pesaing kita dalam pikiran konsumen, dengan kata lain positioning dipakai untuk mengisi dan memenuhi keinginan konsumen dalam kategori tertentu
Menurut Kotler Sebuah tindakan dalam mendesain penawaran perusahaan dan image sehingga menciptakan tempat dan nilai tersendiri dalam pikiran konsumen.
Jadi dapat disimpulkan positioning merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh perusahaan dalam mendesain produk-produk mereka sehingga dapat menciptakan kesan dan image tersendiri dalam pikiran konsumennya sesuai dengan yang diharapkan.

Beberapa strategi penentuan posisi (positioning) untuk menghadapi dunia persaingan adalah sebagai berikut :
  • Penentuan posisi menurut atribut : Perusahaan memposisikan diri menurut atribut seperti ukuran, lama keberadaannya dan seterusnya
  • Penentuan posisi menurut manfaat : Produk diposisikan sebagai pemimpin dalam suatu manfaat tertentu.
  • Penentuan posisi menurut penggunaan atau penerapan : Memposisikan produk sebagai yang terbaik untuk sejumlah penggunaan atau penerapan
  • Penentuan posisi menurut pemakai : Memposisikan produk sebagai yang terbaik untuk sejumlah kelompok pemakai.
  • Penentuan posisi menurut pesaing : Produk memposisikan diri lebih baik daripada pesaing yang disebutkan namanya atau tersirat
  • Penentuan posisi menurut kategori produk : Produk diposisikan sebagai pemimpin dalam suatu kategori produk
  • Penentuan posisi kualitas atau harga : Produk diposisikan menawarkan nilai terbaik
Menurut Kotler terdapat 4 klasifikasi posisi perusahaan menurut peranannya dalam pasar sasaran, yaitu :
  • Pemimpin pasar
Perusahaan ini memiliki pangsa pasar terbesar dan biasanya memimpin dalam perubahan harga, peluncuran produk baru, cakupan distribusi dan intensitas promosi
  • Penantang pasar
Posisi perusahaan ini berada setelah pemimpin pasar atau berada pada posisi kedua. Perusahaan ini dapat melakukan dua hal, mereka dapat menyerang si pemimpin pasar secara agresif untuk mendapatkan pangsa pasar (penantang pasar) atau mereka dapat tenang dan tidak menimbulkan gejolak (pengikut pasar)
  • Pengikut pasar
Perusahaan model ini lebih suka mengikuti daripada menantang pemimpin pasar. Adapun hal-hal yang ditiru biasanya pada produk, distribusi dan iklan si pemimpin, tetapi meskipun strategi pemasarannya mengikuti si pemimpin pasar biasanya masih terdapat perbedaan dibanding si pemimpin pasar seperti harga, kemasan atau selain mengadaptasi kadang-kadang memperbaikinya.
  • Penceruk Pasar
Alternatif dari pengikut pasar besar adalah pemimpin dalam pasar kecil atau ceruk (niche). Perusahaan kecil umumnya menghindari persaingan melawan perusahaan besar dan mengarah pasar kecil yang tidak menarik perusahaan besar dan ide dasar penceruk adalah spesialisasi
2.3.2  Bauran Pemasaran
Pemasaran pada saat ini mempunyai peranan penting dalam suatu perusahaan di mana telah terjadi perubahan dalam suatu lingkungan bisnis yang menyebabkan perusahaan harus selalu menyesuaikan strategi. Strategi ini digunakan agar keadaan suatu perusahaan akan menjadi lebih baik dalam memenuhi kepuasan pelanggan.

Pemasaran membutuhkan suatu program atau rencana pemasaran dalam melaksanakan kegiatannya guna mencapai tujuan yang diinginkan oleh perusahaan. Program pemasaran tersebut terdiri dari sejumlah keputusan tentang bauran alat pemasaran disebut bauran pemasaran yang lebih dikenal dengan marketing mix. Bauran pemasaran juga merupakan  kebijakan yang digunakan pada perusahaan untuk mampu memasarkan produknya dan mencapai keuntungan.
Hal ini seperti yang disampaikan oleh Kotler (2003:15) adalah : Bauran pemasaran merupakan sekumpulan alat pemasaran (marketing mix) tersebut digunakan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran.”




Adapun bauran pemasaran menurut Zeithaml and Bitner (2001:18) sebagai berikut : Bauran pemasaran adalah elemen pada organisasi perusahan yang mengkontrol dalam melakukan komunikasi dengan konsumen atau dipakai untuk mencapai kepuasan konsumen.”

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa bauran pemasaran merupakan unsur dalam pemasaran yang saling berhubungan dan digunakan oleh perusahaan dalam mencapai tujuan pemasaran yang efektif baik dalam memuaskan kebutuhan maupun keinginan konsumen. Bauran pemasaran tersebut menggambarkan pandangan penjual tentang alat pemasaran yang digunakan untuk member pengaruh kepada pembeli. Dari sudut pandang pembeli, masing-masing alat pemasaran harus dirancang untuk memberikan suatu manfaat bagi pelanggan dan harus sesuai dengan kebutuhan dan keinginan.

Sementara itu, untuk pemasaran jasa diperlukan bauran pemasaran yang diperluas dengan penambahan unsur yang telah berkembang. Pemasaran jasa dikatakan sebagai salah satu bentuk produk yang berarti setiap tindakan atau perbuatan yang ditawarkan dari satu pihak ke pihak lainnya dan bersifat tidak berwujud. Sedangkan alat pemasaran tersebut dikenal dengan istilah “4P” dan dikembangkan menjadi “7P” yang dipakai sangat tepat untuk pemasaran jasa.
Menurut Kotler dan Keller (2008:4) 7P didefinisikan sebagai berikut:
1)            Produk (product)
Definisi produk menurut Philip Kotler adalah : Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan konsumen.” Produk dapat berupa sub kategori yang menjelaskan dua jenis seperti barang dan jasa yang ditujukan kepada target pasar.

2)          Harga (price)
Definisi harga menurut Philip Kotler adalah :  
Harga adalah sejumlah uang yang mempunyai nilai tukar untuk memperoleh keuntungan dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa. Harga merupakan bauran pemasaran yang bersifat fleksibel di mana suatu harga akan stabil dalam jangka waktu tertentu tetapi dalam seketika harga dapat meningkat atau menurun yang terdapat pada pendapatan dari hasil penjualan.

3)   Tempat/distribusi (place)
            Definisi menurut Philip Kotler mengenai distribusi adalah :
Tempat merupakan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk membuat produknya mudah diperoleh dan tersedia pada konsumen sasaran. Distrubusi memiliki peranan yang sangat penting dalam membantu perusahaan guna memastikan produknya. Hal ini dikarenakan tujuan dari distribusi adalah menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen pada waktu dan tempat yang tepat.

4)            Promosi (promotion)
Definisi promosi menurut Kotler adalah :  Promosi adalah semua kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan dan mempromosikan produknya kepada pasar sasaran.

5)            Orang (people)
People menurut Philip Kotler yaitu proses seleksi, pelatihan, dan pemotivasian karyawan yang nantinya dapat digunakan sebagai pembedaan perusahaan dalam memenuhi kepuasan pelanggan.
6)            Bukti fisik (physical evidence)
Bukti fisik menurut Philip Kotler yaitu bukti yang dimiliki oleh penyedia jasa yang ditujukan kepada konsumen sebagai usulan nilai tambah konsumen. Bukti fisik merupakan wujud nyata yang ditawarkan kepada pelanggan ataupun calon pelanggan.
7)            Proses (process)
Proses yaitu semua prosedur aktual, mekanisme dan aliran aktivitas dengan mana jasa disampaikan yang merupakan sistem penyajian atas operasi jasa (Boom dan Bitner yang dikutip oleh Buchari Alma (2000:234). Proses merupakan bentuk kegiatan yang dilakukan untuk memasarkan produk barang atau jasa kepada calon pelanggan.
BAB III METODE PENELITIAN

            Metode merupakan cara yang dipakai untuk mencapai tujuan, sedangkan penelitian merupakan penyelidikan dari suatu bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta secara sistematis. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mencari jawaban atas perumusan masalah.
3.1 Metode Pengumpulan Data
Sebagai pelengkap pembahasan ini maka diperlukan adanya data atau informasi baik dalam perusahaan. Penulis memperoleh data yang berhubungan dengan cara  yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan dokumen-dokumen perusahaan yang berhubungan dengan permasalahan penulis makalah ini dan selanjutnya di olah kembali.
3.2 Data dan Sumber Data
            Data yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut :
Data sekunder
            Data sekunder dalam penelitian ini berupa laporan keuangan, faktor kondisi internal dan eksternal perusahaan misalnya kondisi ekonomi, sosial, teknologi yang berpengaruh terhadap kinerja PT. Telkom.

3.3 Teknik Pengumpulan Data
            Dalam penelitian ini, teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah dengan metode dokumentasi yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari, mencatat, mengklasifikasikan dan menggunakan data sekunder yang berupa data-data dari dokumen yang sudah ada berupa laporan keuangan, kondisi ekonomi, sosial, teknologi. Dalam hal ini dokumen diambil dari website resmi Telekomunikasi Indonesia
3.4 Model Analisis Data
            Analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah analisis deskriptif yakni menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat penelitian dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu ( Umar, 2005:22)


BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Paparan Data Hasil penelitian
4.1.1 Profil Perusahaan
            PT. Telekomuniaksi Indonesia (Persero) Tbk, merupakan perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia. Berdasarkan Laporan Tahunan pada tahun 2014 laba Telkom pada 2014  mencapai Rp 21.471 miliar dengan total asset Rp 140.895 miliar.
Telkom merupakan salah satu BUMN yang sahamnya saat ini dimilki oleh pemerintah Indonesia 52,6% dan oleh publik sebesar 47,4% sebagian besar kepemilikan saham publik dimiliki oleh investor asing dan sisanya oleh investor dalam negeri. Telkom juga menjadi pemegang saham mayoritas disembilan anak perusahaan, Termasuk PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkomsel)
            Kinerja Telkom selama ini dapat dilihat track record nya dengan memperoleh beberapa penghargaan yang diantaranya meraih penghargaan “best Corporate image” untuk kategori telekomunikasi dan “corporate image excellent” untuk kategori internet provider dalam IMAC 2013 dari majalah Bloomberg Indonesia dan Frontier Consulting group; penghargaan “The Best BUMN on Marketing 2013” dan “ The best CMO” dalam BUMN Marketing Day 2013 dari Kementrian BUMN, serta masih banyak lagi penghargaan yang diraih oleh PT. Telkom

4.1.2 Analisis Visi Dan Misi
Visi PT Telkom :To become a leading telecommunication, information, media, edutainment and service (TIMES) player in the region.”
Misi PT Telkom : Menyediakan layanan “more for less” TIMES. Menjadi model pengelola korporasi terbaik di Indonesia.
Penjelasan Visi dan Misi :
Leading memiliki arti kinerja PT Telkom pada aspek finansial (pendapatan dan laba) dan kapitalisasi pasar dalam termasuk dalam kelompok operator telekomunikasi unggulan (baik yang hanya memiliki portofolio telekomunikasi maupun TIMES) di kawasan regional. Region memiliki arti kawasan Asia, sehingga kinerja yang dihasilkan akan dibandingkan dengan para operator telekomunikasi dikawasan Asia.
More for Less adalah suatu model bisnis baru yang mengutamakan benefit lebih tinggi dari harga. Model bisnis ini sering disebut paradox marketing, yaitu memberikan benefit atau value yang lebih banyak (more) dengan harga yang lebih rendah (for less).
Kualitas layanan dan pelayanan dikembangkan bedasarkan Telkom quality system yang berbasis standar internasional. PT Telkom melakukan pengelolaan bisnis dengan menggunakan metode dan alat bantu terbaik yang diterapkan oleh perusahaan-perusahaan kelas dunia sehingga diharapkan dapat menjadi perusahaan terbaik di Indonesia dan role model bagi perusahaan lain.
4.1.2.1 Analisis visi
            Visi yang baik diharapkan dapat menjawab 5 pertanyaan kunci sebagai berikut :
1.    Apakah yang menjadi kepercayaan atau fokus pengembangan bisnis ke depan ?
2.    Apakah menjadi ruang lingkup produk dan pasar ?
3.    Bagaimana prioritas dan bauran produknya ?
4.    Apakah yang menjadi kemampuan-kemampuan kunci ?
5.    Bagaimana pengaruh terhadap pertumbuhan dan harapan?
Pertanyaan
Telkom
1
Ö
2
Ö
3
Ö
4
Ö
5
Ö
                     Berikut analisis yang mengulas bagaimana visi Telkom dalam menjawab ke-5 pertanyaan kunci diatas








                     Dilihat dari visinya Telkom memiliki visi yang bagus karena bisa menjawab semua pertanyaan itu visi yang dibuat oleh Telkom tidak perlu adanya improvisasi lagi karena dalam visinya telkomsel membabarkan dengan jelas bagaimana harapan yang ingin dicapai serta menjelaskan bagaimana mereka akan mencapai harapan itu.
4.1.2.2 Analisi Misi
Aspek
Telkom
Pelanggan
Ö
Produk dan jasa
Ö
Pasar
Ö
Teknologi
.¼
Tujuan
Ö
Filosofi perusahaan
Ö
Fokus pertumbuhan
Ö
Fokus terhadap karyawan
Ö
Image
Ö
Social responsibility
.¼













Dalam menganalisis misi ada 10 hal yang mesti ada dalam sebuah misi dalam analisis diatas telkom tidak memiliki dua poin yaitu teknologi dan social responsibility maka dari itu meski adanya improvisasi untuk misi dari telkom dengan menambahkan unsur teknologi apa yang digunakan untuk dapat mencapai tujuan serta hubungan dengan masyarakat yang harus ditingkatkan.
4.2 Pembahasan Data Hasil Penelitian
4.2.1 Analisis SWOT Matriks
            Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats). Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities)yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.


}  Strenght
  1. Jaringan yang tersebar luas di Indonesia
  2. Produk yang ditawarkan bervariasi
  3. Selalu menjaga kualitas produk
  4. Sumber daya manusia yang unggul
  5. Layanan yang baik
  6. Pengembangan teknologi yang cepat
  7. Brand image yang kuat
  8. Sumber daya keuangan yang memadai
  9. Pertumbuhan pendapatan yang terus meningkat
  10. Keamanan pengguna terjamin
}  Weakness
  1. Teknologi yang dikembangkan tidak tahan lama
  2. Salah satu produk yang semakin turun pendapatannya
  3. Budget yang besar untuk mengembangkan teknologi
  4. Harga yang ditawarkan cukup tinggi
  5. Jumlah beban yang terus meningkat
  6. Kurangnya promosi
  7. Melakukan merger dan akusisi yang kurang baik
  8. Kualitas produk yang tidak merata
  9. Adanya kecurangan dalam audit keuangan
  10. Peraturan pemerintah tentang penetapan tarif

}  Opportunity
  1. Pertumbuhan pengguna telepon seluler yang besar
  2. Kebutuhan akan informasi yang semakin tinggi
  3. Tingkat rata-rata pendidikan masyarakat yang baik
  4. Rata-rata pendapatan yang tinggi
  5. Proyek pemerintah yang mendukung perusahaan
  6. Meningkatnya daya beli masyarakat
  7. Kecendrungan gaya hidup digital di masyarakat modern
  8. Munculnya pesaing baru dalam bidang telekomunikasi seluler
  9. Kebutuhan akan keamanan dalam berkomunikasi
  10. Keingin masyarakat yang serba praktis

}  Threat
  1. Perisiwa-peristiwa sosial dan politik yang terjadi
  2. Menurunnya tingkat pertumbuhan ekonomi
  3. Meningkatnya kekuatan pesaing
  4. Harga Barang  komplementer yang naik
  5. Resiko bencana alam
  6. Menurunnya penjualan alat komunikasi
  7. Aksi terorisme di Indonesia
  8. Cyber crime
  9. Teknologi baru yang dapat berdampak negatif pada daya saing
  10. Pencurian terhadap peralatan


Faktor strategi internal
Kekuatan
bobot
rating
score
komentar
1. Jaringan yang tersebarluas di Indonesia
0.10
5
0.50
Potensi pasar yang tinggi
2. Sumberdaya manusia yang unngul
0.10
4
0.40
Membuat layanan yang lebih praktis dan berkualitas
3. Variasi produk yang berkualitas serta praktis
0.15
4
0.60
Memudahkan konsumen dalam memilih produknya
4. layanan yang baik tentang perusahaan
0.10
4
0.40
Image perusahaan yang bagus
5. Pengembangan teknologi yang cepat
0.15
3
0.45
Membuat baura produk yang cepat
Total
2.4

Kelemahan
bobot
Rating
score
Komentar
1. Teknologi yang digunakan tidak tahan lama
0.10
3
0.30
Penabahan beban pada perusahaan
2, salah satu produk yang semakin turun pendapatannya
0.05
2
0.10
Memperbaharui teknologi agar kembali bisa bersaing
3. budget yang besar digunakan untuk pengembangan teknologi
0.15
3
0.45
Membuat teknologi yang tahan lama
4. Harga yang ditawarkan cukup tinggi
0.05
4
0.40
Mengembangkan produk
5. jumlah beban yang terus meningkat
0.10
3
0.30
Mengefektifitaskan biaya yang digunakan
Total
0.85



Berdasarkan SWOT, dapat diketahui Telkom memiliki daya saing yang tinggi sehingga membuat Telkomsel menjadi leader market dalam bidang Telekomunikasi karena dapat memanfaatkan kekuatan berdaya saing.
·         Telkomsel memiliki Range harga yang cukup tinggi untuk setiap produknya sehingga menjadi kelemahan yang cukup mempengaruhi karena konsumen di Indonesia sangat sensitive tentang perbedaan harga karena konsumen menginginkan sesuatu yang murah. Tetapi Perusahaan langsung memperbaharui image itu dengan mengganti visi dan misinya menjadi “more for less” yaitu memberikan lebih dengan membayar sedik lebih murah.
·         Seharusnya Telkom bisa membuat produk yang bisa di jangkau oleh semua kalangan masyarakat.
Faktor Startegis eksternal
Peluang
Bobot
Rating
Score
Komentar
1. Pertumbuhan pengguna telepon seluler yang besar
0.15
3
0.45
Pangsa pasar yang besar
2. Kebutuhan akan informasi yang semakin tinggi
0.10
4
0.40
Memvariasikan produk yang ada
3. Tingkat rata-rata pendidikan masyarakat yang baik
0.10
3
0.30
Meningkatkan kualitas dari masing-masing produk
4. Rata-rata pendapatan yang tinggi
0.15
4
0.60
Harga dan produk disesuaikan dengan semua kalangan
5. Peraturan pemerintah yang mendukung perusahaan
0.10
3
0.30
Ikut bekerja sama untuk memajukan masyarakat
Total
0.95

Tantangan
Bobot
Rating
Score
Komentar
1. peristiwa-peristiwa sosial dan politik yang terjadi
0.05
4

Keadaan politik dan sosial d Indonesia yang kurang stabil
2. menurutnya tingkat perumbuhan ekonomi
0.10


Penurunan nilai tukar rupiah yang mencapai Rp 12.000
3. Meningkatnya kekuatan pesaing
0.10
3
0.30
XL yang mulai gencar memberikan promosi
4. Harga barang Komplementer yang baik
0.05
2
0.10
Pembelian akan produk menurun karena kurangnya pengguna
5. Iklim yang tidak mendukung
0.10
2
0.20
Bencana alam akan berdampak terhadap penyebaran sinyal
Total
0.95


Dari Analisis SWOT PT. TELKOM INDONESIA maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
  1. Dalam sebuah perusahaan sangat penting untuk menjaga dan memelihara hubungan yang baik antara perusahaan dengan masyarakat. Karena fungsi Public Relations adalah menciptakan opini publik yang positif bagi perusahaan agar citra perusahaan yang baik tetap terjaga.
  2. Informasi yang diberikan Public Relations kepada publik internal, tidak terkesan melebih-lebihkan pendapat masyarakat luar terhadap perusahaan. Sehingga para karyawan / staf dapat melaksanakan tugasnya tepat sasaran atau sesuai target perusahaan. Dan informasi yang diberikan harus up to date agar kegiatan perusahaan tetap berjalan dengan lancar.
  3. Selalu mempertahankan semangat dan loyalitas karyawan/staf kepada perusahaan.
  4. Keinginan dan kebutuhan masyarakat, sebagai konsumen, sangat perlu diperhatikan demi mempertahankan perusahaan.
  5. Diterima tidaknya suatu perusahaan atau disukai tidaknya produksi perusahaan oleh masyarakat, salah satunya bergantung pada hasil kerja pemasaran sebuah perusahan.


4.2.1.1 SWOT Matriks

}  S-O
  1. (S1S2S4 O5 O6) membuat produk yang memiliki kualitas dan harga yang tinggi
  2. (S8 S9 O3 O5) melakukan merger atau akusisi kepada perusahaan yang baru yang potensial
  3. (S1 O8) membuat lebih banyak tower untuk di sewakan
  4. (S5S10 O9O10) program pembayaran dengan sistem yang prakis.
  5. (S7S3  O7) membuat satu produk yang dapat mencakup semua

}  S-T
  1. (S1 S4 S8 T2 T3) mengembangkan bidan yang potensial
  2. (S1 S5 T5)  memberikan informasi bencana alam yang terjadi atau kemungkinan akan terjadi
  3. (S4 S10 T 10) membuat Proteksi yang Tidak mudah Di bobol

}  W-O
  1. (W1W3 O1O2) pengembangan teknologi jaringanyang kuat
  2. (W4W8 O3) memuat segala keunggulan produk dalam semua layanan
  3. (W6 W8 O4 O10) bekerja sama dengan jasa periklanan yang dapat mencakup semua.

}  W-T
  1. (W1W3W4 T2 T3) membuat produk turunan yang lebih terjangkau
  2.  (W1 W3 W8 T5 ) mengembangkan teknologi daur ulang
  3. (W5  T2) bekerjasama dengan perusahaan lain dengan peningkatan teknologi



4.2.1.2 GE Matriks
 
            Berdasarkan GE matriks posisi Telkom berada pada lindungi posisi karena Telkom menjadi market leader dengan menanamkan investasi pengembangan produk untuk mempertahankan posisi.
4.2.2 Strategi Pemasaran
            Sebagai dari strategi bisnis Perseroan untuk memberikan layanan kepada pelanggan, sejak tahun 2013 PT. Telkom telah melakukan perubahan pendekatan segmen usaha dari berbasis produk menjadi berbasis pelanggan. Dampak dari perubahan penyajian informasi segmen yaitu dari segmen sambungan kabel tidak bergerak, sambungan nirkabel tidak bergerak seluler dan lain-lain menjadi segmen korporat, perumahan dan perorangan dan lain-lain
            PT.Telkom memiliki empat segmen operasi utama yang dijelaskan lebih rinci sebagai berikut :
·         Segmen korporat menyediakan jasa telekomunikasi di antaranya interkoneksi sirkit langganan, satelit VSAT, contact center, broadband access, usaha layanan informasi teknologi serta data dan internet kepada perusahaan dan institusi.
·         Segmen perumahan menyediakan jasa telekomunikasi tidak bergerak, TV berlangganan serta data dan internet kepada pelangga perumahan
·         Segmen perorangan menyediakan jasa telekomunikasi seluler bergerak dan sambungan nirkabel tidak bergerak kepada pelanggan perorangan
·         Segmen lain-lain menyediakan jasa pengelolaan gedung.


PT. Telkom menggunakan kerangka paradox marketing dalam rangka mengelola pemasaran yang digambarkan dalam diagram di bawah ini:
Pada kerangka paradox marketing tersebut konsep more for less mendasari value proposition dari produk dan layanan yang ditawarkan kepada pelanggan. Pelanggan mendapatkan manfaat lebih yang relevan dengan biaya yang lebih hemat, disesuaikan dengan persyaratan pelanggan terhadap masing-masing produk.
            Pada segmen consumer, khususnya segmen home telah dikembangkan layanan indihome sebagai salah satu inovasi PT. Telkom pelanggan. Indihome merupakan layanan TIMES yang terpadu dengan harga satuan yang lebih hemat karena mengoptimalkan sinergi Telkom Group, lingkup layanan meliputi akses internet broadband, telepon, IPTV (dengan brand UseeTV) dan home automation.
            PT. Telkom menerapkan srtategi pemasaran yang konprehensif untuk memperkuat merek dagang serta meningkatkan penjualan perusahaan termasuk melalui aktivitas komunikasi pemasaran serta pengembangan jaringan distribusi produk dan layanan. Outlet plasa Telkom merupakan salah satu saluran distribusi utama produk dan layanannya, disamping beberapa jaringan distribusi layanan yang dimiliki.
4.2.2.1 Bauran Pemasaran
1.    Produk
PT Telkomsel menyediakan layanan telekomunikasi yang mencakup sambungan telepon kabel tidak bergerak dan telpon nirkabel tidak bergerak, komunikasi seluler, layanan jaringan dan interkoneksi serta layanan internet dan komunikasi data, PT Telkom juga menyediakan berbagai layanan di bidang informasi, media dan eduitaiment, termasuk cloud-based dan served-based managed service layanan e-paymen dan layanan portal lainnya.
2.    Price
Harga yang ditawarkan kepada para pelanggan saat ini sudah menyesuaikan dengan kemampuan daya beli masyarakat Indonesia, serta untuk menjalankan misi dari perusahaan yaitu “more for less” yaitu memberikan kualitas produk yang bagus dengan harga yang lebih hemat.


3.    Place
PT Telkom memiliki banyak saluran distribusi salah satunya adalah plasa telkomsel dan GraPARI, yaitu outlet/lokasi berfungsi sebagai walk-in costumer service point. Diamana pelanggan dapat menggakses seluruh produk dan layana dari Telkom. GraPARI dikhususkan untuk layanan seluler yang dikelola oleh Telkomsel selain itu outlet seluler untuk skala kecil dengan nama GeraHALO dikelola oleh pihak ketiga.

4.    Promotion
Promosi yang dilakukan oleh Telkomsel dari tahun ketahun adalah telkomsel Poin. Dimana para pelanggan bisa mendapatkan poin dari setiap penggunaan produk Telkomsel lalu para pelanggan bisa menukarkan dengan hadiah yang telah ditentukan atau dapat mengikuti undian yang berkesempatan mendapatkan lebih besar lagi, tidak hanya itu Telkomsel juga bekerja sama dengan pemerintahan dengan memperbanyak titik Wi-Fi di seluruh kota agar para pelanggan bisa dengan mudah mendapatkan akses.
5.    People
Telkom memiliki budaya untuk membuat karyawan menjadi lebih baik dalam pekerjaannya yaitu dengan menerapkan The Telkom Way, yang mengandung tiga unsur inti 3P, yaitu philosophy, principle dan practice.
Philosophy to be the best : always the best yakni dasar yang berisi filosofi-filosofi dasar bagi seluruh jajaran Telkom untuk menjadi insan terbaik.
Principle to be the star : solid-speed-smart (3S) yaitu nilai-nilai inti yang berisi prinsip dasar untuk menjadi insan bintang. Principle to be the star mengandung tiga nilai inti yang disebut 3S : solid adalah terwujudnya satu hati, satu pikiran dan satu tindakan, speed adalah bertindak secara cepat dalam setiap pekerjaan dan smart yaitu bersikaf, berpikir dan bertindak secara cerdas dalam pekerjaanmelalui intuisi yang tajam.
Practices to be the winner yaitu standar perilaku yang berisi praktik-praktik luhur untuk menjadi pemenang.
6.    physical evidence
Bukti fisik yang ada adalah tower yang tersebar luas diseluruh Indonesia serta dengan pembaharuan teknologi yang cepat dan bukti fisik lainya adalah serat optic yang sudah terpasang sejauh 100.000 km.
7.    process
telkomsel membuka outletnya sesuai dengan ketentuan yang telah diberlakukan oleh perusahaan dan memberikan pelatihan kepada karayawannya aga pelayanan yang diberikan baik dan bisa menambah nilai lebih terhadap produk.













BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari Analisis SWOT PT. TELKOM INDONESIA maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
  1. Dalam sebuah perusahaan sangat penting untuk menjaga dan memelihara hubungan yang baik antara perusahaan dengan masyarakat. Karena fungsi Public Relations adalah menciptakan opini publik yang positif bagi perusahaan agar citra perusahaan yang baik tetap terjaga.
  2. Informasi yang diberikan Public Relations kepada publik internal, tidak terkesan melebih-lebihkan pendapat masyarakat luar terhadap perusahaan. Sehingga para karyawan / staf dapat melaksanakan tugasnya tepat sasaran atau sesuai target perusahaan. Dan informasi yang diberikan harus up to date agar kegiatan perusahaan tetap berjalan dengan lancar.
  3. Selalu mempertahankan semangat dan loyalitas karyawan/staf kepada perusahaan.
  4. Keinginan dan kebutuhan masyarakat, sebagai konsumen, sangat perlu diperhatikan demi mempertahankan perusahaan.
  5. Diterima tidaknya suatu perusahaan atau disukai tidaknya produksi perusahaan oleh masyarakat, salah satunya bergantung pada hasil kerja pemasaran sebuah perusahan.
Berdasarkan pada pembahasan Bab sebelumnya diketahui bahwa hasul analisa SWOT
Dalam  menghadapi semakin meningkatnya persaingan dan  perubahan teknologi  yang   terjadi   saat   ini,  maka   perusahaan  melakukan  implementasi Grand Strategy bisnis  PT. Telkom  adalah “growth (pertumbuhan) dan  Generic strategy PT. Telkom  adalah SDM (Agresive Recruitment), Keuangan (Cost Leadership), Marketing (Focus, Market Penetration), Produksi (diversifikasi).
Posisi  perusahaan  dalam keadaan kuat   karena  tingkat  dominasi  peluang lebih besar daripada ancaman yang dihadapinya.
5.2 Saran
    Penelitian yang  dilakukan ini masih  memiliki keterbatasan-keterbatasan, sehingga masih  perlu adanya penelitian berkelanjutan yang  mengkaji permasalahan  yang   hampir  sama.   Beberapa  saran   yang   dapat  disampaikan dalam mengurangi berbagai kelemahan perusahaan adalah sebagai  berikut :

1. Kurangnya kebiasaan bersaing (marketing) : Mengatasinya dengan cara memberikan training  tentang bagaimana memasuki kompetisi yang  semakin ketat, memberikan pengetahuan atau wawasan mengenai persaingan.
2.   Menjaga     likuiditas   perusahaan   (finance):    Mengatasinya   dengan   cara mengelola semua usahanya  yang  mencakup KSO  yang  dikendalikan oleh Telkom secara bersama-sama.
3.   Teknologi: Mengatasinya  dengan  cara  mengadakan pelatihan kerja  di  luar negeri.
4.   Diversifikasi   yang    berlebihan:   Mengatasinya  dengan   cara   menganalisa kembali produk-produk  yang   telah   dikeluarkan  dan   membuang  produk- produk yang tidak  perlu/tidak digunakan.

Daftar Pustaka
Kotler Philiph, Dan Kevin Lane Keller.2009. Manajemen Pemasaran : Edisi 13 Jilid 1.Jakarta : Erlangga.
Annual report  PT Telekomunikasi Indonesia (persero) Tbk.
Wikipedia