BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dewasa
ini perekonomian Indonesia kembali bangkit setelah terhantam krisis ekonomi dan
penurunan nilai rupiah. Perbaikan dan Perkembangan oleh banyak industri setelah
belajar dari krisis ekonomi yang banyak membuat tidak sedikit
perusahaan-perusahaan besar yang tumbang. Disamping itu hal ini dipacu dengan
semakin dekatnya era perdagangan bebas yang menciptakan semakin ketatnya
persaingan karena adanya pertumbuhan industri-industri yang bebas untuk
melebarkan sepak terjangnya.
Hal ini juga tidak luput dari
perhatian industri-industri komunikasi yang berada di Indonesia. Perkembangan
dari Industri komunikasi dibuktikan dengan adanya perhatian dan pengamatan
terhadap orang terhadap kemudahan dalam berkomunikasi dan informasi yang serba
cepat dan praktis sesuai dengan tuntutan jaman dan kondisi saat ini.
Perkembangan teersebut membawa industri komunikasi pada sebuah inovasi pada
komunikasi yang cepat dan bisa dilakukan dimana saja. Pertumbuhan alat
komunikasi seperti telepon dan handphone mendorong tumbuhnya penyedia layanan
jasa komunikasi yang pesat yang pada akhirnya menimbulkan persaingan antara
penyedia layanan jasa komunikasi.
Walaupun merupakan jasa pelayanan
yang terkemukan di Indonesia PT Telkom tetap harus menghadapi persaingan bisnis
pelayanan jasa komunikasi yang ketat. Persaingan ketat yang di hadapi oleh PT
Telkom adalah pelayanan jasa komunikasi yang lain yaitu seperti PT Indosat dan
PT XL Axiata. Pemenuhan kebutuhan dan kepuasan konsumen menjadi prioritas utama
dari industri jasa, tidak terkecuali PT Telkom yang pada akhirnya menumbuhkan
pembelian kesinambungan.
Berdasarkan
hal tersebut PT Telkom juga di tuntut mampu mewujudkan produk yang memenuhi
kebutuhan konsumennya dengan
semaksimal mungkin dibandingkan dengan pesaingnya. Seperti data yang kami
dapatkan persaingan pelayanan jasa telekomunikasi di indonesai adalah banyaknya
konsumen yang dimiliki setiap perusahaan serta perbedaan jumlah pelanggan yang
tidak terlalu banyak.
Dengan melakukan Strategi pemasaran
yang baik adalah wujud rencana untuk memperoleh hasil yang optimal, strategi
pemasaran ini mempunyai ruang lingkup yang luas dibidang pemasaran diantaranya
adalah strategi dalam menghadapi pesaing, strategi harga, strategi produk,
strategi pelayanan dan sebagainya.
Perusahaan perlu mengenali kekuatan
dan kelemahan perusahaan dalam persaingan hal ini akan membantu dalam mengenali
diri, serta memanfaatkan setiap peluang yang ada dan menghindari atau
meminimalkan setiap ancaman yang ada. Dimana strategi pemasaran merupakan upaya
mencari posisi pemasaran yang menguntungkan dalam suatu industri persaingan
berlangsung.
Pemasaran di suatu perusahaan, selain
bertindak dinamis juga harus selalu menerapan prinsip-prinsip yang unggul dan
perusahaan harus meninggalkan kebiasaan- kebiasaan lama yang sudah tidak
berlaku serta terus menerus melakukan inovasi, karena konsumen lebih
menginginkan produk yang berdasarkan kehendaknya.
PT. Telekomunikasi Indonesia atau biasa di
sebut Telkom saja merupakan sebuah Perusahaan penyedia jasa dan jaringan
telekomunikasi secara lengkap di Indonesia, Telkom mengklaim sebagai perusahaan
telekomunikasi terbesar di Indonesia dengan jumlah pelanggan telepon tetap
sebanyak 15 juta dan pelanggan telepon seluler sebanyak 104 juta. Telkom
merupakan salah satu BUMN yang sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Indonesia dan dimiliki public dalam negeri maupun luar
negeri.
Dengan
demikian penulis memilih judul makalah sebagai berikut :
“ Analisis Strategi Pemasaran Pada
PT. Telekomunikasi Indonesia (TELKOM)”
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah
yang telah dikemukakan, maka dapat disajikan rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana
Visi dan Misi yang diterapkan PT Telkom sudah mencerminkan tujuannya dan dapat
memotivasi atau tidak ?
2. Bagaimana
faktor internal dan eksternal dapat mempengaruhi perusahaan ?
3. Bagaimana
segmen, target serta posisi yang dipilih apakah sudah tepat ?
4. Bagaimana
pandangan masyarakat tentang produk PT
Telkom ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui, menjelaskan dan
menganalisi bagaimana lingkungan bisnis pada PT.
TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk.
2. Mengetahui, menjelaskan dan
menganalisis bagaimana STP pada PT. TELEKOMUNIKASI
INDONESIA, Tbk.
3. Mengetahui, menjelaskan dan
menganalisis bagaimana bauran pemasaran pada PT.
TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk.
1.4 Kegunaan
1. Bagi
Penulis
Dilakukan dengan maksud untuk mengumpulkan
data yang diperlukan sebagai salah satu syarat memenuhi mata kuliah Marketing
Strategic. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang
analisis laporan tahunan pada PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk.
2. Bagi
lembaga pendidikan
Kegunaan peninjauan bagi lembaga pendidikan
adalah sebagai bahan untuk evaluasi mahasiswa, dapat
digunakan sebagai bahan bacaan untuk melengkapi perpustakaan Universitas maupun
Fakultas dan diharapkan berguna sebagai referensi dan bahan perbandingan bagi
pembaca.
3.
Bagi perusahaan
Hasil ini diharapkan dapat menjadi suatu bahan
masukan serta bahan pertimbangan yang berguna bagi perusahaan.
4.
Bagi pembaca
Sebagai referensi dan masukan untuk pembaca dalam
melakukan penelitian sejenis dan hasil dari penelitian ini diharapkan dapat
menambah pengetahuan pembaca.
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Manajemen
Manajemen merupakan suatu proses dimana suatu perusahaan atau organisasi dalam melakukan suatu usaha harus
mempunyai prinsip prinsip manajemen dengan menguunakan semua sumber daya yang
di miliki oleh perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan.
Menurut Hasibuan dalam bukunya manajemen (2003:1) : “Manajemen adalah ilmu dan seni
mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya secar
efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujun tertentu”.
Sedangkan menurut
Manullangdalam bukunya Dasar-dasar Manajemen (2004:5) manajemen di definisikan
sebagai berikut : “Manajemen adalah seni ilmu
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan untuk mencapai tujuan
yang sudah di tetapkan”.
Definisi tersebut dapat di simpulkan bahwa manajemen
mempunyai tujuan yang sudah di tetapkan sebelumnya. Jadi tujuan ini merupakan
sasaran yang hendak di capai melalui kegiatan yang telah di atur manajemen
untuk pencapaian tujuan organisasi.
2.2 Pengertian
Manajemen Strategi
Menurut
Glueck William F – Jauch Lawrence R (2000:8) “Manajemen
strategik merupakan arus keputusan dan tindakan yang mengarah pada perkembangan
suatu strategik atau strategik-strategik yang efektif untuk membantu mencapai
sasaran perusahaan. Proses manajemen strategik ialah suatu cara dengan jalan
bagaimana para perencana strategik untuk menentukan sasaran untuk membuat
kesimpulan strategik.”
2.2.1 Tahap – tahap Manajemen
Strategi
·
.Penetapan Misi dan
Tujuan
Untuk menuju pencapaian suatu
strategi yang tepat perlu adanya suatu proses secara bertahap. Proses manajemen
strategi dibagi menjadi beberapa tahap, seperti yang dikemukakan oleh para ahli
yaitu :
a) menentukan misi tujuan dan nilai-nilai para penentu
kebutuhan utama perusahaan
b) Menganalisa lingkungan perusahaan yang berupa
lingkungan eksternal untuk mendiagnosis peluang dan ancamanyang selanjutnya
menganalisa dan mendiagnosis kekuatan dan kelemahan faktor-faktor internal
perusahaan internal perusahaan
c) Menentukan pilihan strategi setelah mempertimbangkan
berbagai variasi strategi
d) Implementasi strategi
e) Evaluasi dan kontrol strategi perusahaan
Tujuan dari peroses ini adalah formulasi dan
implementasi strategi yang bekerja kearah pencapaian misi jangka pedek
perusahaan, Hal ini didasarkan pada keyakinan bahwa misi perusahaan dapat
diwujudkan melalui penilaian terhadap kemampuan internal perusahaan serta
lingkungan eksternalnya.
2.2.2 Analisis
Lingkungan Perusahaan
Lingkungan bisnis adalah keseluruhan hal-hal atau
keadaan ekstern badan usaha atau industri yang mempengaruhi kegiatan organisasi
atau kekuatan atau institusi diluar organisasi bisnis yang dapat
mempengaruhi kinerja bisnis.
Dewasa ini, terminologi “ lingkungan “ tidak hanya
semata -mata merefleksikan lingkungan ekologi, tetapi juga konsep umum yang
menjelaskan gambaran keseluruhan konsep terhadap kekuatan lingkungan eksternal.
Hal tersebut dapat berdampak pada aktifitas organisasi dari segala aspek.
Begitu halnya juga dengan istilah “bisnis” yang membentuk tipe organisasi,
apakah berbentuk perusahaan berorientasi laba, badan pemerintah, atau pun
lembaga nirlaba. Oleh karena itu, istilah “lingkungan bisnis” memiliki arti
yang luas karena menunjukkan seluruh pengaruh eksternal terhadap organisasi
·
Analisis Lingkungan
Eksternal
Unit bisnis harus mengamati
kekuatan lingkungan makro yang utama dan faktor lingkungan mikro yang
signifikan, yang mempengaruhi kemampuannya dalam menghasilkan laba. Unit bisnis
harus menetapkan system intelijen pemasaran untuk menelusuri trend dan
perkembangan penting serta semua peluang dan ancaman yang berhubungan
dengannya.
·
Analisis Lingkungan
Internal
Kemampuan menentukan peluang yang
menarik dan kemampuan memanfaatkan peluang tersebut adalah dua hal yang
berbeda. Setiap bisnis harus mengevaluasi kekuatan dan kelemahan internalnya.
Jelas
bahwa suatu bisnis tidak harus memperbaiki semua kelemahannya, atau sebaliknya
menyombongkan semua kekuatanya. Pertanyaan besarnya adalah apakah perusahaan
harus membatasi dirinya sendiri terhadap peluang-peluang dimana mereka memiliki
kekuatan yang diperlukan atau mempertimbangkan peluang yang mengharuskan mereka
menemukan mengembangkan kekuatan baru.
2.3 Pengertian Manajemen Pemasaran
Pengertian
manajemen pemasaran menurut kotler (2007:9)
Berpendapat bahwa :“Manajemen
pemasaran adalah seni dan
ilmu pasar sasaran dan menempatkan, menjaga dan menumbuhkan pelanggan dengan
menciptakan, menggambarkan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul”
Menurut
Assauri (2007:12) menyatakan bahwa : “Manajemen pemasaran merupakan kegiatan penghasilan,
perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian program program yang di buat untuk
membangun dan memelihara, keuntungan dari pertukaran melalui sasaran pasar guna
mencaoai tujuan organisasi dalam jangka panjang”.
Berdasarkan definisi
di atas menunjukan bahwa menejemen pemasaran adalah proses untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas dari kegiatan pemasaran yang terdiri dari program
analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian untuk menciptakan, membangun
dan memperthankan pertukaran yang menguntungkan demi mencapai tujuan
organisasi.
2.3.1
Strategi Pemasaran
Ada tiga elemen dalam strategi
pemasaran yaitu segmentation, targeting dan positioning. Segmentasi pada
dasarnya adalah suatu strategi untuk memahami struktur pasar. Sedangkan
targeting adalah persoalan bagaimana memilih, menyeleksi dan menjangkau pasar.
Setelah pasar sasaran dipilih, maka proses selanjutnya adalah melakukan
positioning. Positioning pada dasarnya adalah suatu strategi untuk memasuki
jendela otak konsumen. Positioning biasanya tidak menjadi masalah dan tidak
dianggap penting selama barang-barang yang tersedia dalam suatu masyarakat
tidak begitu banyak dan persaingan belum menjadi sesuatu yang penting.
Positioning baru akan menjadi penting bilamana persaingan suda sangat sengit.
2.3.1.1Segmentasi
Kotler, mendefinisikan segmentasi
pasar sebagai suatu proses untuk membagi pasar menjadi kelompok-kelompok
konsumen yang lebih homogen, dimana tiap kelompok konsumen dapat dipilih
sebagai target pasar untuk dicapai perusahaan dengan strategi bauran
pemasarannya, sedangkan Murphy, mendefinisikan segmentasi pasar sebagai suatu
proses membagi sekeluruhan pasar (lingkungan) yang heterogen menjadi
kelompok-kelompok yang lebih kecil dan homogen dengan kebutuhan yang relatif
serupa yang diharapkan dapat dipenuhi oleh suatu perusahaan dengan baik.
2.3.1.2 Target (Targeting)
Target (targeting) adalah memilih
satu atau lebih segmen pasar untuk dimasuki atau cara perusahaan mengoptimalkan
suatu pasar dan dalam penentuan target pasar perusahaan harus menggunakan
konsep prioritas, variabilitas dan fleksibilitas. Konsep prioritas dipakai
karena perusahaan tidak bisa melayani semua orang dalam satu pasar. Konsep variabilitas
digunakan untuk menghadapi situasi persaingan yang sudah semakin meningkat,
karena perusahaan tidak bisa memberikan pelayanan yang sama kepada semua orang
yang usah diprioritaskan. Semakin sama akan semakin tidak optimal, dan
perusahaan dapat optimal dalam melayani orang jika bisa memberikan lebih banyak
variasi. Konsep feksibilitas ada hubungannya dengan variasi tadi karena semakin
fleksibel, suatu perusahaan bisa memberikan variasi tangpa banyak keluar ongkos
tambah.
2.3.1.3 Posisi (Positioning)
Pengertian positioning diberikan oleh beberapa ahli
sebagai berikut :
Menurut Don E. Schwitz Positioning
adalah bagaimana untuk meningkatkan sekaligus menempatkan produk yang kita buat
terhadap pesaing kita dalam pikiran konsumen, dengan kata lain positioning
dipakai untuk mengisi dan memenuhi keinginan konsumen dalam kategori tertentu
Menurut Kotler Sebuah tindakan dalam
mendesain penawaran perusahaan dan image sehingga menciptakan tempat dan nilai
tersendiri dalam pikiran konsumen.
Jadi dapat disimpulkan positioning
merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh perusahaan dalam mendesain
produk-produk mereka sehingga dapat menciptakan kesan dan image tersendiri
dalam pikiran konsumennya sesuai dengan yang diharapkan.
Beberapa strategi penentuan posisi
(positioning) untuk menghadapi dunia persaingan adalah sebagai berikut :
- Penentuan posisi menurut atribut : Perusahaan memposisikan diri menurut atribut seperti ukuran, lama keberadaannya dan seterusnya
- Penentuan posisi menurut manfaat : Produk diposisikan sebagai pemimpin dalam suatu manfaat tertentu.
- Penentuan posisi menurut penggunaan atau penerapan : Memposisikan produk sebagai yang terbaik untuk sejumlah penggunaan atau penerapan
- Penentuan posisi menurut pemakai : Memposisikan produk sebagai yang terbaik untuk sejumlah kelompok pemakai.
- Penentuan posisi menurut pesaing : Produk memposisikan diri lebih baik daripada pesaing yang disebutkan namanya atau tersirat
- Penentuan posisi menurut kategori produk : Produk diposisikan sebagai pemimpin dalam suatu kategori produk
- Penentuan posisi kualitas atau harga : Produk diposisikan menawarkan nilai terbaik
Menurut Kotler terdapat 4 klasifikasi posisi
perusahaan menurut peranannya dalam pasar sasaran, yaitu :
- Pemimpin pasar
Perusahaan
ini memiliki pangsa pasar terbesar dan biasanya memimpin dalam perubahan harga,
peluncuran produk baru, cakupan distribusi dan intensitas promosi
- Penantang pasar
Posisi
perusahaan ini berada setelah pemimpin pasar atau berada pada posisi kedua.
Perusahaan ini dapat melakukan dua hal, mereka dapat menyerang si pemimpin
pasar secara agresif untuk mendapatkan pangsa pasar (penantang pasar) atau
mereka dapat tenang dan tidak menimbulkan gejolak (pengikut pasar)
- Pengikut pasar
Perusahaan
model ini lebih suka mengikuti daripada menantang pemimpin pasar. Adapun
hal-hal yang ditiru biasanya pada produk, distribusi dan iklan si pemimpin,
tetapi meskipun strategi pemasarannya mengikuti si pemimpin pasar biasanya
masih terdapat perbedaan dibanding si pemimpin pasar seperti harga, kemasan
atau selain mengadaptasi kadang-kadang memperbaikinya.
- Penceruk Pasar
Alternatif
dari pengikut pasar besar adalah pemimpin dalam pasar kecil atau ceruk (niche).
Perusahaan kecil umumnya menghindari persaingan melawan perusahaan besar dan
mengarah pasar kecil yang tidak menarik perusahaan besar dan ide dasar penceruk
adalah spesialisasi
2.3.2
Bauran Pemasaran
Pemasaran
pada saat ini mempunyai peranan penting dalam suatu perusahaan di mana telah
terjadi perubahan dalam suatu lingkungan bisnis yang menyebabkan perusahaan harus
selalu menyesuaikan strategi. Strategi ini digunakan agar keadaan suatu
perusahaan akan menjadi lebih baik dalam memenuhi kepuasan pelanggan.
Pemasaran
membutuhkan suatu program atau rencana pemasaran dalam melaksanakan kegiatannya
guna mencapai tujuan yang diinginkan oleh perusahaan. Program pemasaran
tersebut terdiri dari sejumlah keputusan tentang bauran alat pemasaran disebut
bauran pemasaran yang lebih dikenal dengan marketing
mix. Bauran pemasaran juga merupakan
kebijakan yang digunakan pada perusahaan untuk mampu memasarkan
produknya dan mencapai keuntungan.
Hal ini seperti yang
disampaikan oleh Kotler (2003:15) adalah : “Bauran
pemasaran merupakan sekumpulan alat pemasaran (marketing mix) tersebut digunakan oleh perusahaan untuk mencapai
tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran.”
Adapun
bauran pemasaran menurut Zeithaml and Bitner (2001:18) sebagai berikut : “Bauran
pemasaran adalah elemen pada organisasi perusahan yang mengkontrol dalam
melakukan komunikasi dengan konsumen atau dipakai untuk mencapai kepuasan
konsumen.”
Berdasarkan
definisi di atas dapat disimpulkan bahwa bauran pemasaran merupakan unsur dalam
pemasaran yang saling berhubungan dan digunakan oleh perusahaan dalam mencapai
tujuan pemasaran yang efektif baik dalam memuaskan kebutuhan maupun keinginan
konsumen. Bauran pemasaran tersebut menggambarkan pandangan penjual tentang
alat pemasaran yang digunakan untuk member pengaruh kepada pembeli. Dari sudut
pandang pembeli, masing-masing alat pemasaran harus dirancang untuk memberikan
suatu manfaat bagi pelanggan dan harus sesuai dengan kebutuhan dan keinginan.
Sementara
itu, untuk pemasaran jasa diperlukan bauran pemasaran yang diperluas dengan
penambahan unsur yang telah berkembang. Pemasaran jasa dikatakan sebagai salah
satu bentuk produk yang berarti setiap tindakan atau perbuatan yang ditawarkan
dari satu pihak ke pihak lainnya dan bersifat tidak berwujud. Sedangkan alat
pemasaran tersebut dikenal dengan istilah “4P” dan dikembangkan menjadi “7P”
yang dipakai sangat tepat untuk pemasaran jasa.
Menurut Kotler dan
Keller (2008:4) 7P didefinisikan sebagai berikut:
1)
Produk (product)
Definisi produk menurut Philip Kotler adalah
: “
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk memuaskan
suatu keinginan atau kebutuhan konsumen.”
Produk dapat berupa sub kategori yang menjelaskan dua jenis seperti barang dan
jasa yang ditujukan kepada target pasar.
2)
Harga (price)
Definisi harga menurut Philip Kotler adalah :
“Harga adalah sejumlah uang yang mempunyai
nilai tukar untuk memperoleh keuntungan dari memiliki atau menggunakan suatu
produk atau jasa”.
Harga merupakan bauran pemasaran yang bersifat fleksibel di mana suatu harga
akan stabil dalam jangka waktu tertentu tetapi dalam seketika harga dapat
meningkat atau menurun yang terdapat pada pendapatan dari hasil penjualan.
3) Tempat/distribusi
(place)
Definisi
menurut Philip Kotler mengenai distribusi adalah :
“Tempat merupakan berbagai
kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk membuat produknya mudah diperoleh
dan tersedia pada konsumen sasaran”.
Distrubusi memiliki peranan yang sangat penting dalam membantu perusahaan guna
memastikan produknya. Hal ini dikarenakan tujuan dari distribusi adalah
menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen pada
waktu dan tempat yang tepat.
4)
Promosi (promotion)
Definisi
promosi menurut Kotler adalah : “Promosi
adalah semua kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan dan
mempromosikan produknya kepada pasar sasaran”.
5)
Orang (people)
People
menurut Philip Kotler yaitu proses seleksi, pelatihan, dan pemotivasian
karyawan yang nantinya dapat digunakan sebagai pembedaan perusahaan dalam
memenuhi kepuasan pelanggan.
6)
Bukti fisik (physical evidence)
Bukti
fisik menurut Philip Kotler yaitu bukti yang dimiliki oleh penyedia jasa yang
ditujukan kepada konsumen sebagai usulan nilai tambah konsumen. Bukti fisik
merupakan wujud nyata yang ditawarkan kepada pelanggan ataupun calon pelanggan.
7)
Proses (process)
Proses
yaitu semua prosedur aktual, mekanisme dan aliran aktivitas dengan mana jasa
disampaikan yang merupakan sistem penyajian atas operasi jasa (Boom dan Bitner
yang dikutip oleh Buchari Alma (2000:234). Proses merupakan bentuk kegiatan
yang dilakukan untuk memasarkan produk barang atau jasa kepada calon pelanggan.
BAB III METODE PENELITIAN
Metode
merupakan cara yang dipakai untuk mencapai tujuan, sedangkan penelitian merupakan
penyelidikan dari suatu bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk
memperoleh fakta-fakta secara sistematis. Tujuan umum dari penelitian ini
adalah untuk mencari jawaban atas perumusan masalah.
3.1 Metode
Pengumpulan Data
Sebagai
pelengkap pembahasan ini maka diperlukan adanya data atau informasi baik dalam
perusahaan. Penulis memperoleh data yang berhubungan dengan cara yaitu penelitian yang dilakukan dengan
mengumpulkan dokumen-dokumen perusahaan yang berhubungan dengan permasalahan
penulis makalah ini dan selanjutnya di olah kembali.
3.2 Data dan
Sumber Data
Data
yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut :
Data sekunder
Data
sekunder dalam penelitian ini berupa laporan keuangan, faktor kondisi internal
dan eksternal perusahaan misalnya kondisi ekonomi, sosial, teknologi yang
berpengaruh terhadap kinerja PT. Telkom.
3.3 Teknik
Pengumpulan Data
Dalam
penelitian ini, teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah dengan
metode dokumentasi yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari,
mencatat, mengklasifikasikan dan menggunakan data sekunder yang berupa
data-data dari dokumen yang sudah ada berupa laporan keuangan, kondisi ekonomi,
sosial, teknologi. Dalam hal ini dokumen diambil dari website resmi Telekomunikasi
Indonesia
3.4
Model Analisis Data
Analisis
data yang digunakan dalam penelitian adalah analisis deskriptif yakni
menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat penelitian
dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu ( Umar, 2005:22)
BAB IV HASIL
PENELITIAN
4.1 Paparan Data
Hasil penelitian
4.1.1 Profil
Perusahaan
PT.
Telekomuniaksi Indonesia (Persero) Tbk, merupakan perusahaan telekomunikasi
terbesar di Indonesia. Berdasarkan Laporan Tahunan pada tahun 2014 laba Telkom
pada 2014 mencapai Rp 21.471 miliar
dengan total asset Rp 140.895 miliar.
Telkom merupakan salah satu BUMN yang sahamnya saat
ini dimilki oleh pemerintah Indonesia 52,6% dan oleh publik sebesar 47,4%
sebagian besar kepemilikan saham publik dimiliki oleh investor asing dan
sisanya oleh investor dalam negeri. Telkom juga menjadi pemegang saham
mayoritas disembilan anak perusahaan, Termasuk PT. Telekomunikasi Indonesia
(Telkomsel)
Kinerja
Telkom selama ini dapat dilihat track
record nya dengan memperoleh beberapa penghargaan yang diantaranya meraih
penghargaan “best Corporate image” untuk kategori telekomunikasi dan “corporate
image excellent” untuk kategori internet provider dalam IMAC 2013 dari majalah
Bloomberg Indonesia dan Frontier Consulting group; penghargaan “The Best BUMN
on Marketing 2013” dan “ The best CMO” dalam BUMN Marketing Day 2013 dari
Kementrian BUMN, serta masih banyak lagi penghargaan yang diraih oleh PT.
Telkom
4.1.2 Analisis Visi Dan Misi
Visi
PT Telkom :“To
become a leading telecommunication, information, media, edutainment and service
(TIMES) player in the region.”
Misi
PT Telkom : Menyediakan
layanan “more for less” TIMES. Menjadi
model pengelola korporasi terbaik di Indonesia.
Penjelasan
Visi dan Misi :
Leading
memiliki arti kinerja PT Telkom pada aspek finansial (pendapatan dan laba) dan
kapitalisasi pasar dalam termasuk dalam kelompok operator telekomunikasi
unggulan (baik yang hanya memiliki portofolio telekomunikasi maupun TIMES) di
kawasan regional. Region memiliki arti kawasan Asia, sehingga kinerja yang
dihasilkan akan dibandingkan dengan para operator telekomunikasi dikawasan
Asia.
More
for Less adalah suatu model bisnis baru yang mengutamakan benefit lebih tinggi
dari harga. Model bisnis ini sering disebut paradox marketing, yaitu memberikan
benefit atau value yang lebih banyak (more) dengan harga yang lebih rendah (for
less).
Kualitas layanan dan pelayanan
dikembangkan bedasarkan Telkom quality system yang berbasis standar
internasional. PT Telkom melakukan pengelolaan bisnis dengan menggunakan metode
dan alat bantu terbaik yang diterapkan oleh perusahaan-perusahaan kelas dunia
sehingga diharapkan dapat menjadi perusahaan terbaik di Indonesia dan role
model bagi perusahaan lain.
4.1.2.1
Analisis
visi
Visi yang baik diharapkan dapat
menjawab 5 pertanyaan kunci sebagai berikut :
1. Apakah
yang menjadi kepercayaan atau fokus pengembangan bisnis ke depan ?
2. Apakah
menjadi ruang lingkup produk dan pasar ?
3. Bagaimana
prioritas dan bauran produknya ?
4. Apakah
yang menjadi kemampuan-kemampuan kunci ?
5. Bagaimana
pengaruh terhadap pertumbuhan dan harapan?
Pertanyaan
|
Telkom
|
1
|
Ö
|
2
|
Ö
|
3
|
Ö
|
4
|
Ö
|
5
|
Ö
|
Berikut
analisis yang mengulas bagaimana visi Telkom dalam menjawab ke-5 pertanyaan
kunci diatas
Dilihat
dari visinya Telkom memiliki visi yang bagus karena bisa menjawab semua
pertanyaan itu visi yang dibuat oleh Telkom tidak perlu adanya improvisasi lagi
karena dalam visinya telkomsel membabarkan dengan jelas bagaimana harapan yang
ingin dicapai serta menjelaskan bagaimana mereka akan mencapai harapan itu.
4.1.2.2 Analisi Misi
Aspek
|
Telkom
|
Pelanggan
|
Ö
|
Produk
dan jasa
|
Ö
|
Pasar
|
Ö
|
Teknologi
|
.¼
|
Tujuan
|
Ö
|
Filosofi
perusahaan
|
Ö
|
Fokus
pertumbuhan
|
Ö
|
Fokus
terhadap karyawan
|
Ö
|
Image
|
Ö
|
Social
responsibility
|
.¼
|
Dalam
menganalisis misi ada 10 hal yang mesti ada dalam sebuah misi dalam analisis
diatas telkom tidak memiliki dua poin yaitu teknologi dan social responsibility
maka dari itu meski adanya improvisasi untuk misi dari telkom dengan
menambahkan unsur teknologi apa yang digunakan untuk dapat mencapai tujuan
serta hubungan dengan masyarakat yang harus ditingkatkan.
4.2 Pembahasan
Data Hasil Penelitian
4.2.1 Analisis
SWOT Matriks
Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis
yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses),
peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek
atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk SWOT (strengths,
weaknesses, opportunities, dan threats). Proses ini
melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan
mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak
dalam mencapai tujuan tersebut. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara
menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya,
kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah
bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage)
dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi
kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari
peluang (opportunities)yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths)
mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah
bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat
ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.
} Strenght
|
} Weakness
|
} Opportunity
|
} Threat
|
Faktor strategi internal
|
||||
Kekuatan
|
bobot
|
rating
|
score
|
komentar
|
1. Jaringan yang tersebarluas
di Indonesia
|
0.10
|
5
|
0.50
|
Potensi pasar yang tinggi
|
2. Sumberdaya manusia yang
unngul
|
0.10
|
4
|
0.40
|
Membuat layanan yang lebih
praktis dan berkualitas
|
3. Variasi produk yang
berkualitas serta praktis
|
0.15
|
4
|
0.60
|
Memudahkan konsumen dalam
memilih produknya
|
4. layanan yang baik tentang
perusahaan
|
0.10
|
4
|
0.40
|
Image perusahaan yang bagus
|
5. Pengembangan teknologi yang
cepat
|
0.15
|
3
|
0.45
|
Membuat baura produk yang cepat
|
Total
|
2.4
|
|
||
Kelemahan
|
bobot
|
Rating
|
score
|
Komentar
|
1. Teknologi yang digunakan
tidak tahan lama
|
0.10
|
3
|
0.30
|
Penabahan beban pada perusahaan
|
2, salah satu produk yang
semakin turun pendapatannya
|
0.05
|
2
|
0.10
|
Memperbaharui teknologi agar
kembali bisa bersaing
|
3. budget yang besar digunakan
untuk pengembangan teknologi
|
0.15
|
3
|
0.45
|
Membuat teknologi yang tahan
lama
|
4. Harga yang ditawarkan cukup
tinggi
|
0.05
|
4
|
0.40
|
Mengembangkan produk
|
5. jumlah beban yang terus
meningkat
|
0.10
|
3
|
0.30
|
Mengefektifitaskan biaya yang
digunakan
|
Total
|
0.85
|
|
Berdasarkan SWOT, dapat diketahui Telkom memiliki daya
saing yang tinggi sehingga membuat Telkomsel menjadi leader market dalam bidang
Telekomunikasi karena dapat memanfaatkan kekuatan berdaya saing.
·
Telkomsel memiliki
Range harga yang cukup tinggi untuk setiap produknya sehingga menjadi kelemahan
yang cukup mempengaruhi karena konsumen di Indonesia sangat sensitive tentang
perbedaan harga karena konsumen menginginkan sesuatu yang murah. Tetapi
Perusahaan langsung memperbaharui image itu dengan mengganti visi dan misinya menjadi
“more for less” yaitu memberikan lebih dengan membayar sedik lebih murah.
·
Seharusnya Telkom
bisa membuat produk yang bisa di jangkau oleh semua kalangan masyarakat.
Faktor Startegis eksternal
|
||||
Peluang
|
Bobot
|
Rating
|
Score
|
Komentar
|
1. Pertumbuhan pengguna telepon seluler yang besar
|
0.15
|
3
|
0.45
|
Pangsa pasar yang besar
|
2. Kebutuhan akan informasi yang semakin tinggi
|
0.10
|
4
|
0.40
|
Memvariasikan produk yang ada
|
3. Tingkat rata-rata pendidikan masyarakat yang baik
|
0.10
|
3
|
0.30
|
Meningkatkan kualitas dari masing-masing produk
|
4. Rata-rata pendapatan yang tinggi
|
0.15
|
4
|
0.60
|
Harga dan produk disesuaikan dengan semua kalangan
|
5. Peraturan pemerintah yang mendukung perusahaan
|
0.10
|
3
|
0.30
|
Ikut bekerja sama untuk memajukan masyarakat
|
Total
|
0.95
|
|
||
Tantangan
|
Bobot
|
Rating
|
Score
|
Komentar
|
1. peristiwa-peristiwa sosial dan politik yang terjadi
|
0.05
|
4
|
|
Keadaan politik dan sosial d Indonesia yang kurang stabil
|
2. menurutnya tingkat perumbuhan ekonomi
|
0.10
|
|
|
Penurunan nilai tukar rupiah yang mencapai Rp 12.000
|
3. Meningkatnya kekuatan pesaing
|
0.10
|
3
|
0.30
|
XL yang mulai gencar memberikan promosi
|
4. Harga barang Komplementer yang baik
|
0.05
|
2
|
0.10
|
Pembelian akan produk menurun karena kurangnya pengguna
|
5. Iklim yang tidak mendukung
|
0.10
|
2
|
0.20
|
Bencana alam akan berdampak terhadap penyebaran sinyal
|
Total
|
0.95
|
|
Dari
Analisis SWOT PT. TELKOM INDONESIA maka penulis dapat menarik kesimpulan
sebagai berikut :
- Dalam sebuah perusahaan sangat penting untuk menjaga dan memelihara hubungan yang baik antara perusahaan dengan masyarakat. Karena fungsi Public Relations adalah menciptakan opini publik yang positif bagi perusahaan agar citra perusahaan yang baik tetap terjaga.
- Informasi yang diberikan Public Relations kepada publik internal, tidak terkesan melebih-lebihkan pendapat masyarakat luar terhadap perusahaan. Sehingga para karyawan / staf dapat melaksanakan tugasnya tepat sasaran atau sesuai target perusahaan. Dan informasi yang diberikan harus up to date agar kegiatan perusahaan tetap berjalan dengan lancar.
- Selalu mempertahankan semangat dan loyalitas karyawan/staf kepada perusahaan.
- Keinginan dan kebutuhan masyarakat, sebagai konsumen, sangat perlu diperhatikan demi mempertahankan perusahaan.
- Diterima tidaknya suatu perusahaan atau disukai tidaknya produksi perusahaan oleh masyarakat, salah satunya bergantung pada hasil kerja pemasaran sebuah perusahan.
4.2.1.1 SWOT
Matriks
} S-O
|
} S-T
|
} W-O
|
} W-T
|
4.2.1.2 GE
Matriks
Berdasarkan GE matriks posisi Telkom
berada pada lindungi posisi karena Telkom menjadi market leader dengan
menanamkan investasi pengembangan produk untuk mempertahankan posisi.
4.2.2 Strategi
Pemasaran
Sebagai
dari strategi bisnis Perseroan untuk memberikan layanan kepada pelanggan, sejak
tahun 2013 PT. Telkom telah melakukan perubahan pendekatan segmen usaha dari
berbasis produk menjadi berbasis pelanggan. Dampak dari perubahan penyajian
informasi segmen yaitu dari segmen sambungan kabel tidak bergerak, sambungan
nirkabel tidak bergerak seluler dan lain-lain menjadi segmen korporat,
perumahan dan perorangan dan lain-lain
PT.Telkom
memiliki empat segmen operasi utama yang dijelaskan lebih rinci sebagai berikut
:
·
Segmen korporat menyediakan jasa telekomunikasi di
antaranya interkoneksi sirkit langganan, satelit VSAT, contact center,
broadband access, usaha layanan informasi teknologi serta data dan internet
kepada perusahaan dan institusi.
·
Segmen perumahan menyediakan jasa telekomunikasi tidak
bergerak, TV berlangganan serta data dan internet kepada pelangga perumahan
·
Segmen perorangan menyediakan jasa telekomunikasi
seluler bergerak dan sambungan nirkabel tidak bergerak kepada pelanggan
perorangan
·
Segmen lain-lain menyediakan jasa pengelolaan gedung.
PT. Telkom menggunakan kerangka paradox marketing
dalam rangka mengelola pemasaran yang digambarkan dalam diagram di bawah ini:
Pada kerangka paradox marketing tersebut konsep more
for less mendasari value proposition dari produk dan layanan yang ditawarkan
kepada pelanggan. Pelanggan mendapatkan manfaat lebih yang relevan dengan biaya
yang lebih hemat, disesuaikan dengan persyaratan pelanggan terhadap
masing-masing produk.
Pada
segmen consumer, khususnya segmen home telah dikembangkan layanan indihome
sebagai salah satu inovasi PT. Telkom pelanggan. Indihome merupakan layanan
TIMES yang terpadu dengan harga satuan yang lebih hemat karena mengoptimalkan
sinergi Telkom Group, lingkup layanan meliputi akses internet broadband,
telepon, IPTV (dengan brand UseeTV) dan home automation.
PT.
Telkom menerapkan srtategi pemasaran yang konprehensif untuk memperkuat merek
dagang serta meningkatkan penjualan perusahaan termasuk melalui aktivitas
komunikasi pemasaran serta pengembangan jaringan distribusi produk dan layanan.
Outlet plasa Telkom merupakan salah satu saluran distribusi utama produk dan
layanannya, disamping beberapa jaringan distribusi layanan yang dimiliki.
4.2.2.1 Bauran Pemasaran
1. Produk
PT Telkomsel menyediakan layanan
telekomunikasi yang mencakup sambungan telepon kabel tidak bergerak dan telpon
nirkabel tidak bergerak, komunikasi seluler, layanan jaringan dan interkoneksi
serta layanan internet dan komunikasi data, PT Telkom juga menyediakan berbagai
layanan di bidang informasi, media dan eduitaiment, termasuk cloud-based dan
served-based managed service layanan e-paymen dan layanan portal lainnya.
2. Price
Harga yang ditawarkan kepada para
pelanggan saat ini sudah menyesuaikan dengan kemampuan daya beli masyarakat
Indonesia, serta untuk menjalankan misi dari perusahaan yaitu “more for less”
yaitu memberikan kualitas produk yang bagus dengan harga yang lebih hemat.
3. Place
PT Telkom memiliki banyak saluran distribusi salah
satunya adalah plasa telkomsel dan GraPARI, yaitu outlet/lokasi berfungsi
sebagai walk-in costumer service point. Diamana pelanggan dapat menggakses
seluruh produk dan layana dari Telkom. GraPARI dikhususkan untuk layanan
seluler yang dikelola oleh Telkomsel selain itu outlet seluler untuk skala
kecil dengan nama GeraHALO dikelola oleh pihak ketiga.
4. Promotion
Promosi yang dilakukan oleh Telkomsel dari tahun
ketahun adalah telkomsel Poin. Dimana para pelanggan bisa mendapatkan poin dari
setiap penggunaan produk Telkomsel lalu para pelanggan bisa menukarkan dengan
hadiah yang telah ditentukan atau dapat mengikuti undian yang berkesempatan
mendapatkan lebih besar lagi, tidak hanya itu Telkomsel juga bekerja sama
dengan pemerintahan dengan memperbanyak titik Wi-Fi di seluruh kota agar para
pelanggan bisa dengan mudah mendapatkan akses.
5. People
Telkom memiliki budaya untuk
membuat karyawan menjadi lebih baik dalam pekerjaannya yaitu dengan menerapkan
The Telkom Way, yang mengandung tiga unsur inti 3P, yaitu philosophy, principle
dan practice.
Philosophy to be the best : always the best yakni
dasar yang berisi filosofi-filosofi dasar bagi seluruh jajaran Telkom untuk
menjadi insan terbaik.
Principle to be the star : solid-speed-smart (3S)
yaitu nilai-nilai inti yang berisi prinsip dasar untuk menjadi insan bintang.
Principle to be the star mengandung tiga nilai inti yang disebut 3S : solid
adalah terwujudnya satu hati, satu pikiran dan satu tindakan, speed adalah bertindak
secara cepat dalam setiap pekerjaan dan smart yaitu bersikaf, berpikir dan
bertindak secara cerdas dalam pekerjaanmelalui intuisi yang tajam.
Practices to be the winner yaitu standar perilaku yang
berisi praktik-praktik luhur untuk menjadi pemenang.
6. physical evidence
Bukti fisik yang ada adalah tower
yang tersebar luas diseluruh Indonesia serta dengan pembaharuan teknologi yang
cepat dan bukti fisik lainya adalah serat optic yang sudah terpasang sejauh
100.000 km.
7. process
telkomsel membuka outletnya
sesuai dengan ketentuan yang telah diberlakukan oleh perusahaan dan memberikan
pelatihan kepada karayawannya aga pelayanan yang diberikan baik dan bisa
menambah nilai lebih terhadap produk.
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari Analisis SWOT PT. TELKOM INDONESIA maka penulis
dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
- Dalam sebuah perusahaan sangat penting untuk menjaga dan memelihara hubungan yang baik antara perusahaan dengan masyarakat. Karena fungsi Public Relations adalah menciptakan opini publik yang positif bagi perusahaan agar citra perusahaan yang baik tetap terjaga.
- Informasi yang diberikan Public Relations kepada publik internal, tidak terkesan melebih-lebihkan pendapat masyarakat luar terhadap perusahaan. Sehingga para karyawan / staf dapat melaksanakan tugasnya tepat sasaran atau sesuai target perusahaan. Dan informasi yang diberikan harus up to date agar kegiatan perusahaan tetap berjalan dengan lancar.
- Selalu mempertahankan semangat dan loyalitas karyawan/staf kepada perusahaan.
- Keinginan dan kebutuhan masyarakat, sebagai konsumen, sangat perlu diperhatikan demi mempertahankan perusahaan.
- Diterima tidaknya suatu perusahaan atau disukai tidaknya produksi perusahaan oleh masyarakat, salah satunya bergantung pada hasil kerja pemasaran sebuah perusahan.
Berdasarkan pada pembahasan Bab sebelumnya diketahui
bahwa hasul analisa SWOT
Dalam menghadapi semakin
meningkatnya persaingan dan
perubahan teknologi yang terjadi
saat
ini,
maka perusahaan melakukan implementasi Grand Strategy bisnis
PT. Telkom
adalah “growth (pertumbuhan) dan
Generic
strategy PT. Telkom
adalah SDM (Agresive Recruitment), Keuangan (Cost
Leadership), Marketing (Focus, Market Penetration), Produksi (diversifikasi).
Posisi
perusahaan
dalam keadaan
kuat
karena tingkat
dominasi peluang lebih besar daripada ancaman yang dihadapinya.
5.2 Saran
Penelitian yang
dilakukan ini masih memiliki keterbatasan-keterbatasan,
sehingga masih
perlu adanya penelitian
berkelanjutan yang
mengkaji permasalahan yang hampir sama.
Beberapa
saran yang dapat disampaikan dalam mengurangi berbagai kelemahan perusahaan adalah sebagai berikut :
1. Kurangnya kebiasaan
bersaing (marketing) : Mengatasinya dengan cara memberikan training tentang bagaimana memasuki kompetisi yang
semakin ketat, memberikan pengetahuan atau wawasan mengenai persaingan.
2. Menjaga likuiditas perusahaan (finance):
Mengatasinya dengan cara
mengelola semua usahanya yang mencakup KSO yang dikendalikan oleh Telkom secara bersama-sama.
3. Teknologi: Mengatasinya dengan
cara mengadakan pelatihan
kerja di luar negeri.
4. Diversifikasi
yang berlebihan: Mengatasinya dengan cara menganalisa kembali produk-produk yang telah dikeluarkan dan membuang
produk- produk yang tidak
perlu/tidak digunakan.
Daftar Pustaka
Kotler Philiph, Dan Kevin Lane Keller.2009. Manajemen
Pemasaran : Edisi 13 Jilid 1.Jakarta : Erlangga.
Annual report
PT Telekomunikasi Indonesia (persero) Tbk.
Wikipedia